50 Butir Soal ASWAJA Materi Taqlid Dan Ittiba' Part II

Oh Santri ~ 50 Butir Soal ASWAJA Materi Taqlid Dan Ittiba'. Setelah penjelasan terkait materi taqlid dan ittiba' kami share kepada Anda. Sekarang saatnya bagi kami untuk berbagi soal Taqlid dan Ittiba beserta jawabannya. Yuk kita pelajari
Pengertian & Hukum, Taqlid Dan Ittiba' Serta Contohnya
1. Taqlid secara etimologi ( lughot) berasal dari kalimat “qollada” yang artinya adalah?
Jawab : gelang, mengalungkan atau menyerah

2. Apa arti taqlid menurut Para ahli usul fiqih ?
Jawab : Para ahli usul fiqh  mengartikan taqlid yaitu “penerimaan perkataan seseorang sedang engkau tidak mengetahui dari mana asal perkataan itu.

3. Sebutkan 2 dasar hukum taqlid menurut ajaran ahlussunah waljamaah?
Jawab : taqlid yang dibolehkan dan yang diharamkan

4. Apa yang dimaksud “ ahli dzikir “ pada (Q.S. An- Nahl :43)?
Jawab : orang-orang yang ahli agama (seorang Faqih / mujtahid)

5. Apa yang dimaksud dengan taqlid yang diharamkan?
Jawab : taqlid yang tidak mau menerima perubahan andai kata suatu yang ditaqlidkan ( diikuti) itu sudah jelas melanggar agama.

6. Apa saja macam taqlid yang diharamkan?
Jawab :
a. Taqlid yang semata-mata mengikuti adat kebiasaan atau pendapat nenek moyang atau orang-orang dahulu kala yang bertentangan dengan Al-quran dan hadis.
b. Taqlid kepada perkataan atau pendapat seorang, sedangkan yang bertaqlid mengetahui perkataan atau pendapat itu salah.
c. Taqlid kepada orang atau sesuatu yang tidak di ketahui kemampuan dan keahliannya, seperti menyembah berhala, tetapi tidak mengetahui kemampuan, kekuasaan atau keahlian berhala tersebut.

7. Apa hukumnya belajar tentang aqidah (tauhid)?
Jawab : fardu ain ( kewajiban bagi setiap individu muslim)

8. Surat apa yang menjelaskan tentang taqlid yang diharamkan?
Jawab : Surat Al-maidah ayat 104

9. Apa arti Qolaida pada (Q.S Al-maidah : 2)?
jawab : kalung atau mengalungkan sesuatu dileher

10. Orang yang bertaqlid disebut dengan?
Jawab: muqallid

11. Apa arti taqlid menurut KH. Ahmad Shidiq?
Jawab : yaitu mengikuti pendapat orang lain yang diyakini keberadaannya sesuai Al-Quran dan hadits.

12. Al amin mengatakan bahwa?
Jawab : mengamalkan pendapat orang lain mengetahui hujahnya adalah lazim

13. Jelaskan pengertian taqlid yang diperbolehkan?
Jawab : Taqlid yang diperbolehkan adalah ber-taqlid kepada seorang mujtahid atau beberapa orang mujtahid dalam hal yang belum ia ketahui hukum yang berhubungan dengan persoalan atau suatu peristiwa dengan syarat bahwa yang bersangkutan harus selalu berusaha menyelidiki kebenaran masalah yang di ikuti itu.

14. Surat apa yang menjelaskan tentang taqlid yang diperbolehkan?
Jawab : surat An- nahl ayat 43

15. Surat An-Nahl ayat 43 ditujukan kepada siapa?
Jawab : kepada setiap orang pada umumnya yang tidak mampu mengistinbatkan hukum dari dalil-dalinya.

16. Apa contoh nyata dari taqlid yang diperbolehkan?
Jawab : misalnya dengan bertanya kepada yang ahli, berguru, mendengarkan pengajian, membaca buku karangan orang lain dan sebagainya.

17. (Q.S An-nahl ayat 43) diturunkan sebagai?
Jawab : sebagai jawaban terhadap kaum kafir mekah yang mengingkari kerosulan Nabi Muhammad SAW

18. Apa yang dimaksud dengan para pendeta nasrani dan yahudi?
Jawab : pendeta (pastur)

19. Apabila seorang mukolid suatu masalah kepada seorang mujtahid lalu diamalkannya, tiba-tiba ia mencabut apa yang ditaqlidkan itu untuk meraih taqlid kepada mujtahid lain, maka hukumnya?
Jawab : tidak diperbolehkan

20. Apa sebab mencabut taqlid setelah di amalkan?
jawab : batal, menurut pendapat yang sudah disepakati oleh seluruh ulama
Soal Tanya Jawab Aswaja Materi Taqlid dan Ittiba’ Part 1
21. Apakah keputusan hakim yang sudah dilaksanakan oleh orang yang bersalah boleh dibatalkan?
Jawab : tidak dapat dibatalkan oleh hakim lain

22. Apakah diperbolehkan bila penarikan taqlid itu dilakukakan sebelum diamalkan?
Jawab : iya diperbolehkan

23. Mereka berpendapat itulah yang benar, sedang yang lain salah semua. Taqlid yang semacam itu disebut?
jawab : taqlid A’ama (taqlid yang membabi buta)

24. Bagaimana sifat orang kafir yang disebut sebagai taqlidul A’ma?
Jawab : mereka menyembah berhala itu karena melanjutkan tradisi nenek moyangnya.

25. Setiap mutabi adalah?
Jawab : muqalid

26. Tapi tidak semua mukalid adalah muttabi. Artinya adalah?
Jawab : orang yang iitiba’ pada hakikatnya adalah taqlid juga, hanya saja dia mengerti dalil-dalil atau dasar hukum dari apa yang diamalkan, lain dengan orang yang taqlid.

27. Bagi orang yang masih awam, taqlid adalah?
Jawab : wajib, tapi ia harus terus belajar

28. Apa yang dimaksud dengan soal-soal furu’?
Jawab : soal perbuatan lahir

29. Apabila dihubungkan dengan madzhab-madzhab tertentu, maka seseorang bisa memakai berapa madzhab?
Jawab : satu madzhab dalam suatu persoalan, dan bisa memakai madzhab lain dalam persoalan yang lain lagi

30. Apa syarat sesesorang memakai madzhab lain?
Jawab :  syaratnya ialah tidak ada hubungan antara kedua persoalan tersebut dan tidak bermaksud mencari-cari persoalan yang mudah-mudah saja.

31. Apa perbedaan taqlid dan ittiba’?
Jawab : taqlid yaitu mengikuti pendapat orang lain tentang suatu hukum agama islam tanpa memperhatikan benar atau salahnya, baik buruknya, manfaat dan mausadahnya atau tanpa mengetahui tanpa alasan ( dalilnya ) tapi ittiba’ adalah mengikuti pendapat orang dengan mengerti alasan.

32. Apa yang dimaksud dengan taqlid yang diwajibkan!
Jawab : Taqlid yang di wajibkan adalah Wajib ber-taqlid kepada orang yang perkataannya di jadikan sebagai dasar hujjah.

33. Apa yang dimaksud dengan dasar hujjah?
Jawab :  yaitu perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW.

34. Apa Hukum Taqlid?
Jawab : hukum taqlid adalah haram bagi mujtahid dan wajib bagi selain mujtahid.

35. Apa syarat orang yang bertaqlid?
Jawab : Syarat orang yang bertaqlid adalah orang awam atau orang biasa yang tidak mengerti hukum-hukum syara’ dan mengamalkannya.

36. Apa kenyataan bertaqlid yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan?
Jawab : Misalnya ketika seorang dokter menuliskan resep bagi pasien, maka selanjutnya
pasien itu merujuk ke apotek, bukannya meracik sendiri obat-obatan itu. Cukup baginya membeli produk dari suatu pabrik obat yang ia anggap terjamin.

37. Persoalan taqlid tidak dapat terlepas dari?
Jawab : tingkat kecerdasan manusia

38. Menurut pendapat yang kuat, ia tidak boleh mengambil hasil ijtihad orang lain dan ia harus? 
Jawab : ia harus mengadakan ijtihad sendiri kewajiban pokok.

39. Ittiba’ atau Al ittiba’ adalah?
Jawab : menerima ( mengikuti) perkataan orang yang berkata , dan mengerti dari mana ia berkata itu.

40. Jelaskan pengertian Ittiba’ dalam bahasa Arab?
Jawab : Ittiba’ dalam bahasa Arab berasal dari kata kerja (fi’il): ‘ittaba’a, yattabi’u, ittiba’an, muttabi’un, yang berarti menurut atau mengikuti, seperti ungkapan: (Ia telah mengikutinya), maksudnya ia berjalan mengiringi di belakangnya.

41. Jelaskan pengertian Ittiba’?
Jawab : Ittiba’, adalah mengambil atau menerima perkataan seorang fakih atau mujtahid, dengan mengetahui alasannya serta tidak terkait pada salah satu mazhab dalam mengambil suatu hukum berdasarkan alas an yang dianggap lebih kuat dengan jalan membanding.

42. Apa Hukum ittiba’?
Jawab : Hukum ittiba’ adalah wajib

43. Ada berapa macam Ittiba’?
Jawab : ada dua macam ittiba’, yakni ittiba’ kepada Allah dan kepada Rasul-Nya, dan ittiba’ kepada selain Allah dan Rasul-Nya.

44. Surat apa yang menjadi pegangan dalam ittiba’?
Jawab : surat Al- imron ayat 31
  1. Kumpulan Materi ASWAJA MTs Semester Ganjil Dan Genap Untuk Kelas 8
  2. Kumpulan Soal ASWAJA MTs Semester Ganjil Dan Genap Untuk Kelas 8
45. Jelaskan yang dimaksud dengan ittiba’ kepada Allah dan kepada Rasul-Nya?
Jawab : Ulama’ sepakat bahwa seluruh kaum muslimin wajib mengikuti segala perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

46. Surat apa yang menjelaskan tentang ittiba’ kepada Allah dan kepada Rasul-Nya?
Jawab : surat Al A’raf ayat (7):3

47. Jelaskan isi QS. Al A’raf (7):3)?
Jawab :  “ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan jangan kamu ikuti selain Dia sebagai pemimpin. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran”

48. Apa yang dikatakan Imam Ahmad bin Hanbal kepada Abu Dawud tentang ittiba’ kepada selain Allah dan Rasul-Nya?
Jawab : “berkata Daud, aku mendengar Ahmad berkata, Ittiba’ itu adalah seorang yang mengikuti apa yang berasal dari Nabi SAW dan para sahabatnya”.

49. Faktor apa yang terpenting dalam kesempurnaan amal kita?
Jawab : Kita di wajibkan bertanya apabila kita tidak mengerti dan mengetahui dalilnya

50. Apa yang dimaksud dengan Ittiba’ kepada Nabi?
Jawab : yaitu mengikuti pendapat orang lain dengan mengetahui alasannya yang dijadikan pegangannya.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Artikel Terkait : 50 Butir Soal ASWAJA Materi Taqlid Dan Ittiba' Part II