Makalah Lengkap Pondok Pesantren, Pengertian, Karakteristik. Panca Jiwa, Elemen Dasar PONPES

OhSantri ~ Secara harfiyah, Pesantren berasal dari kata dasar "santri". Kata dasar tersebut mendapat awalan pe dan akhiran an. Sehingga dari kata dasar tersebut kata santri dapat berbunyi menjadi pesantrian. Yang berarti tempat tinggal para santri. Sementara menurut istilah yang dimaksud dengan lembaga Pesantren, adalah lembaga pendidikan untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari. Dengan demikian, diketahui bahwa Pesantren didirikan dengan tujuan utama Tafaqquh fiddin, mendalami ilmu-ilmu agama.
  1. Kumpulan Materi ASWAJA MTs Semester Ganjil Dan Genap Untuk Kelas 7
  2. Kumpulan Soal ASWAJA MTs Semester Ganjil Dan Genap Untuk Kelas 7
Tidak diketahui secara persis kapan untuk pertama kalinya muncul istilah Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Namun diperkirakan bahwa pondok pesantren telah ada sejak abad ke-15 Masehi. Dan yang dianggap sebagai pendiri pondok pesantren pertama kali, adalah Maulana Malik Ibrahim. Sebagai lembaga pendidikan Islam tertua yang ada di Indonesia, pondok pesantren memiliki 5 elemen dasar. Adapun dari 5 elemen dasar tersebut dapat dijelaskan dan diuraikan dalam deskripsi berikut ini

5 Elemen Pondok Pesantren

Kyai

Dalam dunia Pesantren Kyai adalah sosok yang memiliki beragam peran dari peran sebagai pengelola pengawas pengendali hingga peran sebagai pembimbing utama jalannya kemajuan dan pengembangan pesantren di samping itu Kyai dipandang sebagai figur Sentral yang Segala ucapan perbuatan dan tingkah lakunya dijadikan sebagai soko guru oleh umat dalam sistem kepemimpinan Pesantren Kiai merupakan tokoh utama sekaligus penentu maju mundurnya pesantren yang dipimpinnya.

Santri

Santri adalah para siswa yang mengikuti kegiatan pendidikan secara teratur. Di pesantren, pada umumnya santri berkeinginan mempelajari ajaran Islam secara mendalam di bawah pimpinan Kiai. Mereka dikenal dengan pola hidupnya yang sederhana, hormat, serta tawadhu kepada Kyai. Untuk pembagian santri-santri dibedakan menjadi dua kelompok. Yaitu santri mukim dan yang kedua santri kalong. Pengertian Santri Mukim. Yang disebut dengan santri mukim, adalah santri yang berdatangan di tempat-tempat yang jauh yang tidak memungkinkan baginya untuk pulang balik dari rumah ke pesantren maka dia membeli untuk bertempat tinggal di pesantren atau mondok dalam jangka waktu yang tidak ditentukan oleh ukuran tahun, akan tetapi berdasarkan kitab yang dibaca dan dipelajarinya. Sementara pengertian santri kalong adalah santri yang berasal dari daerah kita pesantren yang mengikuti pendidikan dengan cara pulang pergi antara rumah dengan Pesantren. Erat kaitanya dalam hal ini, santri kalong berarti santri yang hanya mengikuti diniahnya saja yang ada di dalam pondok pesantren.
Materi Lengkap, Proses Perkembangan Islam di Indonesia

Asrama

Pengertian Asrama dalam elemen Pondok Pesantren. Asrama merupakan elemen dasar yang nomor 3. Pengertiannya adalah struktur bangunan yang ada di pondok pesantren yang memiliki fungsi ganda. Yakni sebagai tempat hunian para santri, sekaligus tempat belajar kedua. Fungsi ini merupakan sifat dasar pesantren yang menekankan pendidikan agama dan kehidupan bersama secara kolektif. Dalam satu kelompok belajar dan berdampingan secara seimbang, kehidupan kolektif ini ditandai dengan adanya hubungan timbal balik di antara santri dengan Kyai yang hidup dalam satu komplek asrama. Di mana para santri menganggap diri sebagai orang tuanya sendiri

Masjid

El Iman ke 4 adalah masjid. Di dalam Pesantren masjid berfungsi sebagai tempat ibadah dan aktivitas belajar mengajar. Gabungan kedua fungsi ini menjadikan penetapan waktu belajar mengajar di pesantren yang selalu dikaitkan dengan waktu shalat. Misalnya pengajian sudah salat subuh, sesudah sholat ashar, dan sesudah sholat magrib. Di samping itu, para santri jika memfungsikan masjid sebagai tempat mutholaah, yaitu membaca ulang kajian-kajian kitab dan menghafal pelajaran dan bahkan sebagian santri ada yang memilih tidur di masjid pada malam hari.
Soal Tanya Jawab Aswaja Kelas 7 BAB III Materi Sejarah Berdirinya NU

Kitab Salaf

Elemen kelima yaitu pembelajaran kitab Salaf. Oleh masyarakat Pesantren, contohnya seperti Kiai, Ustad, dan para santri, kitab Salaf dianggap sebagai alasan pokok munculnya pondok pesantren. Oleh sebab itu dalam tradisi Pesantren, kualitas pengetahuan seseorang ditentukan berdasarkan jumlah kitab yang telah pernah dipelajarinya, dan kepada Kiai mana ia mengaji. Biasanya pembelajaran kitab kuning dimulai dari kitab kecil yang berisi teks ringkas dan sederhana, baru kemudian dilanjutkan dengan kitab sedang. Dilihat dari kandungan ilmu yang dipelajari, kitab-kitab yang menjadi bahan ajar meliputi kitab Nahwu, kitab shorof, kitab Ushul fiqih, kitab Hadits Nabi, tafsir al-qur'an, akidah, akhlak, dan beberapa kitab tentang sejarah Islam. Akan tetapi, tidak semua Pesantren seragam dalam menentukan bidang ilmu yang diajarkan nya. Beberapa Pesantren menentukan fokus kajian sebagai karakteristik kekhususannya sesuai bidang ilmu yang ditentukan oleh Kyai, pendiri pesantren, dan keadaan masyarakat sekitarnya. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan para santri yang berkeinginan mendalami secara khusus satu cabang ilmu, untuk memilih pondok pesantren tertentu sesuai bidang yang diminati mereka. Pesantren ini biasa dikenal dengan pondok pesantren tkakhasus, yakni pondok pesantren yang menekuni cabang-cabang ilmu tertentu. Seperti ilmu Nahwu, Shorof, Bayan, badi, dan lain-lain.

Metode Pembelajaran Pondok Pesantren

Dalam proses pembelajaran di pondok pesantren, dikenal metode pembelajaran yang menjadi ciri khasnya. Dan ini telah berkembang dalam kurun waktu yang cukup lama. Adapun metode pembelajaran pondok pesantren diantaranya seperti metode sorogan, metode Bandungan, metode halaqah.

Metode Sorogan

Metode sorogan. Pengertian metode sorogan dalam pondok pesantren yaitu belajar secara individual atau kelompok kecil. Di mana santri berhadapan dengan seorang guru, dan terjadi hubungan saling mengenal diantara keduanya. Proses pembelajaran dilakukan seorang demi seorang, dan ada kesempatan tanya jawab antara santri dengan Kyai.

Metode Bandungan

Metode Bandungan. Pengertian metode bandungan adalah metode belajar dengan cara ceramah yang diikuti jumlah besar santri. Metode ini juga dikenal dengan istilah wetonan (Jawa = waktu). karena pembelajaran kitab dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Yaitu sebelum atau sesudah Jamaah sholat fardhu.

Metode Halaqah

Metode halaqah. Pengertian dari metode halaqah adalah metode belajar dengan mendiskusikan isi kitab untuk memperdalam pemahaman. Metode halaqah biasanya diperuntukkan bagi santri senior dan Ustad dalam kelas musyawarah.

Selain ke lima elemen dasar pesantren yang sudah diuraikan di atas. Sistem pondok pesantren dalam pendidikannya telah melahirkan 5 tata nilai utama yang membedakannya dengan pendidikan atau sistem pendidikan lainnya. Tata nilai dalam pondok pesantren dikenal dengan istilah Panca Jiwa Pesantren. Diantaranya : Jiwa keikhlasan, jiwa kesederhanaan tapi agung, jiwa persaudaraan atau ukhuwah, jiwa kemandirian, dan yang nomor terakhir adalah jiwa bebas dalam memilih jalan hidup.

Panca Jiwa Pondok Pesantren

Jiwa Keikhlasan

Jual keikhlasan atau ketulusan bekerja untuk tujuan-tujuan bersama yang tidak didorong oleh keinginan memperoleh keuntungan tertentu, tetapi semata-mata demi ibadah kepada Allah. yaitu mencari ridho Allah. Jiwa keikhlasan ini terbentuk oleh suatu pandangan bahwa kehidupan ini secara keseluruhan sebagai kerja peribadatan atau alhayatu kulluha ibadah. Pandangan hidup Sarwa ibadah inilah yang membentuk suatu keyakinan bahwa, perbuatan baik pasti akan di Balas oleh Allah dengan balasan yang baik pula atau bahkan mungkin lebih baik.

Jiwa kesederhanaan Tapi Agung

Jiwa kesederhanaan Tapi Agung maksudnya jiwa kesederhanaan yang mengandung unsur kekuatan dan ketabahan hati, serta penguasaan diri dalam menghadapi berbagai kesulitan. Di balik jiwa kesederhanaan itu, terkandung jiwa yang besar, yang berani menghadapi segala permasalahan kehidupan, tuntutan dan perkembangan zaman.

Jiwa Persaudaraan 

Simbol persaudaraan atau ukhuwah sebagai perwujudan dari suasana kehidupan sehari-hari yang akrab baik antara santri dengan Kyai dan Ustadz maupun antara sesama santri. Perbedaan suku bahasa, adat istiadat, kekayaan, tidak menjadi penghalang dalam jalinan persaudaraan di antara semua penghuni pesantren yang didasari oleh keluhuran nilai-nilai ajaran Islam.

Jiwa Kemandirian

Jiwa kemandirian yang tidak terbatas pada kemampuan mengurus persoalan pengalaman pribadi Tetapi lebih jauh kesanggupan dalam membentuk band yang tidak suka menggantungkan diri pada bantuan belas kasihan pihak lain.
Soal Aswaja Semester I Mteri (Pondok Pesantren)

Jiwa Kebebasan

Jiwa bebas dalam memilih jalan dan menentukan masa depan dengan sikap yang optimis dalam menghadapi segala problematika kehidupan berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam.

Karakteristik yang dimiliki oleh pondok pesantren sebagaimana yang telah diuraikan di atas menjadi pedoman dasar sekaligus sikap dan perilaku para ulama pesantren dan para pengikutnya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bidang agama maupun kemasyarakatan yang kemudian diwujudkan dalam organisasi Nahdlatul Ulama sebagai wadah perjuangan dan pengabdian para ulama pesantren dan para pengikutnya.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Artikel Terkait : Makalah Lengkap Pondok Pesantren, Pengertian, Karakteristik. Panca Jiwa, Elemen Dasar PONPES